Kamis, 19 Juni 2014

Tak berjudul

Saat kata tak lagi terucap
Saat telinga tak mampu lagi mendengar
Saat mata tak mampu lagi melihat
Saat air mata tak henti mengalir

Ketika sakit menerpa tiada henti
Ketika raga tak lagi kuat menanggung
Saat hati berteriak karna terus dibohongi
Disitulah hati berbicara kalau ia terlalu lelah

Seakan diatas panggung teater
Segala yang ada hanya sebuah drama
Ucapan,perbuatan,sikap dan perilaku hanya sandiwara semata
Lagi dan lagi hati berteriak,bertanya kapan ini semua berakhir?

Tak tau apa yang keliru
Tak tau siapa yang salah
Semakin jauh aku tak sanggup
Semakin dekat semakin menyakitkan

Ketika keadaan memaksaku pergi
Ketika keadaan memaksaku berkata aku gakpapa
Ketika lidah kembali berbohong kalau aku ikut bahagia

Tapi hati terus berteriak,jangan bohongi hatimu,jangan bohongi dirimu

Saat dogma dan hati berlawan arah
Gelisah membuncah relung hati paling dasar
Dogma yang berkata Jangan halangi dia kemanapun
Namun hati menjerit dan berkata jangan bohongi aku lagi dan cegah dia

Pikiran yang kalut akan semua rencana
Dengan hati yang tersiksa akan sebuah planning yang tak sepihak
Memamerkan fisik yang sombong kalau dia kuat dan lidah yang acap kali berbohong mengatakan "pergilah, tinggalkan aku,akhiri semuanya,karna aku gakpapaa”

Semua bukan karna ada yang lain,bukan pula ada yang baru
Itu semua seperti sebuah ancaman akan tak relanya aku dengan pergimu
Itu semua salahmu yang menghilangkan kepercayaanku
Dan memaksaku melakukan hal bodoh yang aku sendiri tak tau. MAMPUKAH AKU?

Maafkan aku sayang.
Aku begini karena kau sisakan cerita kelam dimasa lampau
Aku begini karna kau biarkan trauma menyelimutiku
Aku begini karna tak ingin kejadian dulu terulang
Aku begini karna aku takut kehilanganmu
Dan aku begini,karna aku sangat menyayangimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar